Dalam dunia branding, banyak orang terlalu fokus pada logo, tagline, atau campaign viral, tapi lupa satu hal penting yang justru jadi ujung tombak, yaitu Brand Collateral. Meski sering dianggap remeh, aset ini bisa jadi penentu kesan pertama dan jembatan untuk membangun brand yang dikenali, diingat, bahkan dipercaya.
Apa itu Brand Collateral?
Secara umum, brand collateral adalah sekumpulan aset komunikasi, baik digital maupun cetak yang mewakili citra dan identitas sebuah brand. Ini mencakup berbagai hal, mulai dari kartu nama, brosur, katalog, kemasan produk, company profile, merchandise brand dan media kit untuk keperluan PR atau kolaborasi. Fungsi hal tersebut bukan hanya “menyampaikan informasi”, tapi juga mewujudkan identitas visual dan narasi brand dalam bentuk yang bisa dirasakan langsung serta harus konsisten secara style guide satu sama lain.
Kenapa Brand Collateral Itu Penting?
- Membangun Brand Identity
Manusia rentan terhadap “first impression bias” dan “halo effect”. Kalau tampilan awalnya menarik, kita akan cenderung menilai secara keseluruhan positif. Disinilah Collateral berperan sebagai “atribut visual” yang memperkuat identitas brand sejak pandangan pertama. - Menjaga Brand Consistency
Brand bukan sekadar logo. Ia hidup dalam interaksi sehari-hari dari kemasan produk yang dipegang, hingga brosur yang dibaca. Di sinilah pentingnya konsistensi. Kalau desainmu berubah-ubah tergantung mood, orang akan kesulitan mengenali dan membentuk hubungan dengan brand tersebut. Ini berkaitan dengan mere exposure effect: semakin sering orang melihat sesuatu yang familiar, semakin besar potensi mereka menyukainya. - Meningkatkan Brand Recall
Brand yang diingat adalah brand yang terlihat konsisten dan punya karakter kuat. Ketika collateral kamu punya gaya khas yang melekat (baik secara visual maupun tone komunikasi), maka audiens akan lebih mudah mengenalinya meski hanya melihat sekilas. Inilah yang akhirnya memperkuat brand recall.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Brand
Brand Collateral yang “bagus” secara visual bukan berarti akan langsung efektif. Sebab, banyak brand yang keliru dalam mengembangkan Collateral. Berikut beberapa kesalahan yang paling umum dilakukan:
- Tidak Punya Visual Guideline
Tanpa brand guideline yang jelas, tiap materi bisa terlihat “berjalan sendiri” dan datang dari brand yang berbeda-beda. Padahal, seharusnya semua aset ini bisa saling menguatkan. - Terlalu Banyak Elemen
Brosur penuh teks, katalog tanpa struktur dan desain sosial media yang terlalu ramai. Mau keliatan “lengkap”, tapi ujungnya justru malah bikin audience bingung dan audiens menjadi bingung saat membaca nya. - Bagus Estetika Tapi Lupa Fungsi
Visual yang “cantik” belum tentu komunikatif. Tujuan utama Collateral adalah menyampaikan pesan brand secara jelas. Jangan sampai visual keren tapi isinya membingungkan audiens. - Tidak Disesuaikan dengan Platform
Satu desain belum tentu cocok untuk semua media sosial. Skala, rasio dan cara menyampaikan pesan tentunya juga harus disesuaikan.
Cara Membangun Brand Collateral yang Efektif
- Bangun Brand Identity yang Kuat
Pastikan pondasi brand sudah kuat seperti logo, warna, tipografi dan gaya komunikasinya. - Buat Brand Guideline
Panduan ini akan menjadi acuan supaya setiap materi tidak “berjalan sendiri” dan membuat brand selalu konsisten. - Fokus pada Fungsi
Collateral bukan hiasan, tapi alat. Brosur bertugas menjelaskan produk, media kit untuk keperluan komunikasi eksternal, dan katalog untuk membantu penjualan. Pastikan tiap jenis collateral punya fokus yang tepat. - Sinkronkan Bahasa Visual & Verbal
Kalau kamu ingin tampil hangat dan approachable, pastikan visual kamu juga mencerminkan hal itu: warna soft, ilustrasi ramah, dan bahasa yang ringan. Visual dan pesan harus bicara dalam “suara” yang sama. - Buat Desain yang Fleksibel
Collateral akan terus berkembang seiring kebutuhan. Desain yang fleksibel akan memudahkan kamu membuat versi baru tanpa keluar dari identitas brand. Misalnya: satu layout utama bisa diadaptasi jadi e-flyer, feed post, atau deck presentasi.
Di dunia branding, yang kelihatan kecil sering kali punya dampak besar. Brand collateral bukan cuma pelengkap, tapi justru alat paling nyata dalam membentuk persepsi, menjaga konsistensi, dan membangun koneksi dengan audiens. Kalau kamu serius ingin membangun brand yang kuat dan tahan lama, mulai sekarang jangan asal dalam urusan desain katalog, kemasan, atau kartu nama. Karena kesan pertama (dan berikutnya) sering kali hadir dari sana.
Brand yang teratur, konsisten, dan punya visual yang menyatu akan lebih mudah diingat dan lebih layak dipercaya.