Kesalahan penulisan artikel yang seringkali ditemui adalah melakukan keyword stuffing. Padahal hal tersebut dapat menurunkan ranking halaman website yang dituju. Keyword Stuffing itu apa, sih? Pada artikel kali ini, kita akan mengupas kejelasan mengenai keyword stuffing dan dampak bahayanya jika kita gunakan.
Apa itu keyword stuffing?
Keyword stuffing merupakan kegiatan penggunaan kata kunci yang berlebihan, bahkan yang tidak relevan pun digunakan dalam sebuah artikel. Biasanya para pengguna mengharapkan adanya peningkatan visibilitas pencarian di Google dari penggunaan varian kata kunci tersebut.
Jenis keyword stuffing
Terdapat 2 jenis tentang keyword stuffing. Pertama, mengulang kata kunci secara berlebihan. Kedua, menggunakan kata kunci yang tidak relevan dengan halaman tujuan. Contoh penggunaannya seperti ini:
“Jika Anda mencari web hosting terbaik, tak perlu bingung mencari lagi. Kami menawarkan web hosting terbaik untuk kebutuhan bisnis Anda. Tak perlu ragukan fitur-fitur dari web hosting terbaik kami. Dengan sistem keamanan dan kapasitas server yang besar, web hosting terbaik ini sangat cocok untuk Anda. Beli web hosting terbaik dari kami, bisa gratis domain! “
Mengapa keyword stuffing berbahaya?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, keyword stuffing mengandung unsur pengulangan, sehingga nantinya Google akan mengkonsiderasi sebagai spam. Selain itu, jika pengunjung membuka halaman artikel tersebut dan ternyata halaman tersebut tidak sesuai dengan pencarian yang mereka cari, otomatis mereka akan menutup halaman tersebut secepat mungkin dimana hal tersebut akan meningkatkan bounce rate halaman. Jika terjadi hal tersebut, dipastikan adanya kerugian. Oleh karena itu, sebelum menentukan keyword apa yang akan dipakai, alangkah baiknya menyiapkan kata kunci yang tepat dan relevan.
Jadi, intinya, keyword stuffing itu harus dihindari banget, nih, biar kita gak mendapat kerugia ndan tidak di spam oleh Google. Cek artikel lain untuk informasi menarik lainnya.